Akhlak dan Budi Pekerti Rasulullah

created by EkaSetya Site di Jumat, Juni 11, 2010 0 komentar

Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati nuraninya. ‘Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma seorang hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah orang yang paling dekat dengan beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat marah maupun ridha.

Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan." (HR. Ahmad).

Demikianlah akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam selaku nabi umat ini yang penuh kasih sayang dan selalu memberi petunjuk, yang penuh anugrah serta selalu memberi nasihat. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau.

Al-Husein cucu beliau menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata: “Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan:

“Beliau shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkanya pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara: “riya’, berbangga-bangga diri dan hal yang tidak bermanfaat.”

Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: “beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala.”

Jika beliau berbicara, pembicaraan beliau membuat teman-teman duduknya tertegun, seakan-akan kepala mereka dihinggapi burung (karena khusyuknya). Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau. Bila ada yang berbicara di hadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara. Pembicaraan mereka disisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat shallallahu 'alaihi wasallam selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu guna memetik faedah.

Beliau bersabda: “Bila engkau melihat seseorang yang sedang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia.”

Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seeorang kecuali orang itu melanggar batas, beliau segera menghentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri meninggalkan majlis.” (HR. At-Tirmidzi).


Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini shallallahu 'alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci seluruh kebaikan.

Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengajarkan perkara agama kepada teman-teman duduknya, di antara yang beliau ajarkan adalah: “Barangsiapa yang wafat sedangkan ia memohon kepada selain Allah, ia pasti masuk Neraka.” (HR. Al-Bukhari).

Di antaranya juga: “Seorang muslim adalah yang kaum muslimin dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangan-nya, seorang muhajir (yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah.” (Muttafaq ‘alaih).

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di malam kelam, berupa cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud).

Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam: “Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kamu.” (HR. Abu Daud).

Diriwayatkan juga dari beliau: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah perkataaan yang belum jelas bermanfaat baginya sehingga membuat ia terperosok ke dalam api Neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat.” (Muttafaq ‘alaih).

sumber : alsofwah.or.id Selengkapnya...

Mengapa doa tidak di kabulkan

created by EkaSetya Site di Senin, Juni 07, 2010 0 komentar

Allah SWT berfirman, “
“Mintalah padaku wahai hamba-Ku,
niscaya akan kukabulkan permintaanmu”.””
Namun ternyata banyak doa-doa kita yang tak terkabulkan, karena:
Kita mengerti siapa Allah,
namun kita tak pernah penuhi hak-hak-Nya
Kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an, namun tak pernah mengamalkan maknanya
Kita mengaku memusuhi iblis,
namun ternyata kita turuti ajakannya
Kita mengaku mencintai Rasulullah SAW, namun kita tinggalkan sunnah-sunnahnya
Kita mengaku cinta surga, namun tak pernah berupaya untuk menggapainya
Kita mengaku takut neraka, namun tetap saja melakukan dosa-dosa
Kita meyakini bahwa mati benar-benar akan tiba, namun tak pernah bersiap diri menujunya
Kita sibuk menggunjing aib orang lain, namun lupa akan aib sendiri
Kita nikmati rizqi dari Allah SWT, namun tak pernah mensyukurinya
Kita terbiasa menguburkan orang mati, namun tak pernah mengambil pelajaran tentangnya
Selengkapnya...

6.11.2010

Akhlak dan Budi Pekerti Rasulullah

Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati nuraninya. ‘Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma seorang hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah orang yang paling dekat dengan beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat marah maupun ridha.

Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan." (HR. Ahmad).

Demikianlah akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam selaku nabi umat ini yang penuh kasih sayang dan selalu memberi petunjuk, yang penuh anugrah serta selalu memberi nasihat. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau.

Al-Husein cucu beliau menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata: “Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan:

“Beliau shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkanya pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara: “riya’, berbangga-bangga diri dan hal yang tidak bermanfaat.”

Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: “beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala.”

Jika beliau berbicara, pembicaraan beliau membuat teman-teman duduknya tertegun, seakan-akan kepala mereka dihinggapi burung (karena khusyuknya). Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau. Bila ada yang berbicara di hadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara. Pembicaraan mereka disisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat shallallahu 'alaihi wasallam selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu guna memetik faedah.

Beliau bersabda: “Bila engkau melihat seseorang yang sedang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia.”

Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seeorang kecuali orang itu melanggar batas, beliau segera menghentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri meninggalkan majlis.” (HR. At-Tirmidzi).


Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini shallallahu 'alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci seluruh kebaikan.

Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengajarkan perkara agama kepada teman-teman duduknya, di antara yang beliau ajarkan adalah: “Barangsiapa yang wafat sedangkan ia memohon kepada selain Allah, ia pasti masuk Neraka.” (HR. Al-Bukhari).

Di antaranya juga: “Seorang muslim adalah yang kaum muslimin dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangan-nya, seorang muhajir (yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah.” (Muttafaq ‘alaih).

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di malam kelam, berupa cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud).

Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam: “Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kamu.” (HR. Abu Daud).

Diriwayatkan juga dari beliau: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah perkataaan yang belum jelas bermanfaat baginya sehingga membuat ia terperosok ke dalam api Neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat.” (Muttafaq ‘alaih).

sumber : alsofwah.or.id

6.07.2010

Mengapa doa tidak di kabulkan

Allah SWT berfirman, “
“Mintalah padaku wahai hamba-Ku,
niscaya akan kukabulkan permintaanmu”.””
Namun ternyata banyak doa-doa kita yang tak terkabulkan, karena:
Kita mengerti siapa Allah,
namun kita tak pernah penuhi hak-hak-Nya
Kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an, namun tak pernah mengamalkan maknanya
Kita mengaku memusuhi iblis,
namun ternyata kita turuti ajakannya
Kita mengaku mencintai Rasulullah SAW, namun kita tinggalkan sunnah-sunnahnya
Kita mengaku cinta surga, namun tak pernah berupaya untuk menggapainya
Kita mengaku takut neraka, namun tetap saja melakukan dosa-dosa
Kita meyakini bahwa mati benar-benar akan tiba, namun tak pernah bersiap diri menujunya
Kita sibuk menggunjing aib orang lain, namun lupa akan aib sendiri
Kita nikmati rizqi dari Allah SWT, namun tak pernah mensyukurinya
Kita terbiasa menguburkan orang mati, namun tak pernah mengambil pelajaran tentangnya
 

Ini Blog Ku Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Birthday Gift Idea